Sabtu, 09 Desember 2017

[PSI B] INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL KOMUNIKASI



INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL KOMUNIKASI
MAKALAH
Mata Kuliah Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu Nikmah Rachmawati, M. Si




Disusun Oleh:
   Ilham Vidianto                     (1607016056)
   Dela Ekasari                         (1607016057)
   Ifani Riyandika                    (1607016064)
   Alifia Fadila                         (1607016065)

PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Kegiatan komunikasi intrapersonal dan interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif yang harus dimiliki seorang manusia.
Agar komunikasi dapat berjalan lancer, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi (communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan dalam berkomunikasi.

B.                 Rumusan Masalah :
1.                  Intrapersonal komunikasi (diri sendiri)
-                      Apa pengertian intrapersonal komunikasi ?
-                      Apa elemen atau unsur yang melibatkan komunikasi intrapersonal ?
-                      Apa contoh komunikasi intrapersonal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari?
2.                  Interpersonal komunikasi (antar pribadi)
-                      Apa pengertian interpersonal komunikasi ?
-                      Apa keampuhan komunikasi antar pribadi ?
-                      Apa jenis-jenis komunikasi antar pribadi ?
-                      Faktor – faktor apa saja yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal ?
-                      Apa saja standar etika komunikasi interpersonal menurut Condon dan Arnett?

C.                 Tujuan :
1.                  Intrapersonal komunikasi (diri sendiri )
-                      Untuk mengetahui pengertian intrapersonal komunikasi.
-                      Untuk mengetahui elemen atau unsur yang melibatkan komunikasi intrapersonal.
-                      Untuk mengetahui contoh komunikasi intrapersonal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
2.                  Interpersonal komunikasi ( antar pribadi )
-                      Untuk mengetahui pengertian interpersonal komunikasi.
-                      Untuk mengetahui keampuhan komunikasi antar pribadi.
-                      Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi antar pribadi.
-                      Untuk mengetahui Faktor – faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal.














BAB II
PEMBAHASAN

A.       Intrapersonal komunikasi (diri sendiri )
1.   Pengertian intrapersonal komunikasi
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog kepada dirinya sendiri. Dia bertanya kepada dirinya sendiri. Manusia, dalam posisinya sebagai makhluk sosial tentu terlibat dengan sejumlah aktivitas komunikasi yang bersifat dinamis. Baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, manusia mau tidak mau harus menjadi bagian dari kehidupan sosial budaya yang melingkupinya. Manusia dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, memiliki keunikan masing-masing terkait dengan cara mereka dalam berkomunikasi. Salah satunya dalam kajian masih dipandang terlalu subjektif dan tidak dapat diketahui kebenarannya oleh orang lain atau dinilai secara umum. [1]
Memang tidak salah kalau komunikasi intrapribadi disebut melamun, tetapi jika melamun bisa mengenai segala hal misalnya melamun jadi orang kaya dan sebagainya, komunikasi intrapribadi berbicara dengan diri sendiri dan bertanya-jawab dengan diri sendiri dalam rangka berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain ini bisa satu orang, atau masyarakat keseluruhan. Jadi sebelum berkomunikasi dengan orang lain, dengan lain perkataan sebelum melakukan komunikasi sosial seseorang melakukan komunikasi intrapribadi dahulu. Menurut Ronald L. Applbaum, et.al dalam bukunya “ Fundamental Concept in Human Communication “ (1973. 13) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai : “Komunikasi yang berlangsung didalam diri kita ; ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberi makna ( intelektual dan emosional ) kepada lingkungan kita”. [2]



2.   Elemen atau unsur yang melibatkan komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagai berikut :
a)      Sensasi
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” , artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.  Proses menangkap stimulus (pesan / informasi verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.[3] 
b)      Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, memori ( Desiderato, 1976 : 129 )[4]  
c)      Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi (dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun berfikir (yang akan kita uraikan nanti). Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. “ Ini definisi dari Schlessinger dan Groves (1976 : 352). Setiap saat stimulus mengenai indera kita, setiap saat pula stimulus itu direkam secara sadar atau tidak sadar. Secara singkat, memori melewati tiga proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. [5]     
d)     Berfikir
Proses keempat yang memengaruhi penafsiran kita terhadap stimulus adalah berfikir. Dalam berfikir kita melibatkan semua proses yang kita sebut dimuka : sensasi, persepsi, dan memori. Berfikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving), dan menghasilkan yang baru (creativity). Memahami realitas berarti menarik kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas eksternal dan internal. Sehingga dengan singkat, Anita Taylor et al. Mendefinisikan berfikir sebagai proses penarikan kesimpulan (Taylor et al. 1997 : 55).[6]           
3.      Contoh komunikasi intrapersonal sehari-hari
Ketika anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah took, anda melihat ada banyak pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian anda berfikir untuk memutuskan rasa seperti apa yang anda inginkan, apakah anda ingin mencoba rasa baru atau membeli rasa favorit anda. Mampu berdialog dengan diri sendiri, menunjukkan bahwa kita mampu mengenali dan memahami diri kita. Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita. 

B.     Interpersonal komunikasi ( antarpribadi )
1.      Pengertian interpersonal komunikasi
Komunikasi antar pribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book”. (Devito, 1989 : 4) sebagai : “Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antar pribadi dapat berlangsung antara dua orang yang memang sedang berdua-duaan seperti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam suatu pertemuan, misalnya antara penyaji makalah dengan salah seorang peserta suatu seminar.
Pentingnya situasi komunikasi antarpribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian.[7]  
2.      Keampuhan komunikasi antar pribadi
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Karena komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka (face-to-face). Oleh karena anda dengan komunikan anda itu saling bertatap muka, maka terjadilah kontak pribadi (personal contact); pribadi anda menyentuh pribadi komunikan anda. Ketika anda menyampaikan pesan anda, umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback);anda mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang anda lontarkan, ekspresi wajah anda, dan gaya bicara anda. Apabila umpan baliknya positif, artinya tanggapan komunikan anda itu menyenangkan anda, anda sudah tentu akan mempertahankan gaya komunikasi anda; sebaliknya jika tanggapan komunikasi anda negatif, anda harus mengubah gaya komunikasi anda sampai komunikasi anda berhasil.[8]   
              Hubungan paling intim yang kita miliki dengan orang-orang lain dalam tingkat pribadi, antar teman, sesama sebaya, biasanya disebut sebagai hubungan antarpersona. Teman terdekat kita dalam sebuah organisasi, dalam pekerjaan, ditempat ibadat, atau di klub cenderung lebih memperhatikan kita dari pada orang-orang lainnya. Dengan merekalah kita memperoleh hubungan antarpersona yang paling memuaskan. Dengan mereka kita beresonansi, bergetar, dan sesuai, menunjukkan bahwa kita memperdulikan mereka.[9] 
3.      Jenis-jenis komunikasi antar pribadi
Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya.
a)      Komunikasi diadik (dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi komunikan yang menerima pesan. Oleh karena perilaku lomunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan seorang itu.
b)      Komunikasi triadik (triadic communication)
Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika misalnya A yang menjadi komunikator, maka ia pertama–tama menyampaikan kepada komunikan B, kemudian kalau dijawab atau ditanggapi, beralih kepada komunikan C, juga secara berdialogis.[10]         

4.      Faktor – faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal :
a)      Percaya (trust)
Di antara berbagai faktor yang memengaruhi komunikasi interpersonal, faktor percaya adalah yang paling penting. Sejak tahap yang pertama dalam hubungan interpersonal (tahap perkenalan), sampai pada tahap kedua (tahap peneguhan), “percaya” menentukan efektivitas komunikasi.
b)      Sikap suportif  
Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Sudah jelas, dengan sikap defensip komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.
c)      Sikap Terbuka
Sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan- paling penting- saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.[11]
5.      Standar Etika Komunikasi Interpersonal Menurut Condon dan Arnett
a)      Kita terbuka terhadap informasi yang merefleksikan perubahan konsepsi diri sendiri atau orang lain.
b)      Aktualisasi diri atau pemenuhan diri partisipan harus didukung jika semuanya memungkinkan.
c)      Kita harus memperhitungkan emosi dan perasaan kita sendiri. [12]






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Komunikasi intrapersonal (diri sendiri) adalah komunikasi yang terjadi dan timbul di dalam perasaan manusia itu sendiri. Di mana individu itu sendiri yang menjadi komunikator dalam mengirim pesan dan sekaligus menjadi komunikan sehingga menimbulkan umpan balik dalam dirinya sendiri. Komunikasi intrapersonal meliputi kegiatan berpikir, berbicara dalam hati sendiri, hubungan antara diri sendiri dan Tuhan, serta pengekspresian tingkah laku manusia itu sendiri ketika sedang merasakan sesuatu dalam dirinya.
            Sedangkan komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah komunikasi yang terjadi pada satu individu satu dengan individu lainnya dimana individu satu berperan sebagai komunikan baik dalam kehidupan bersosial maupun dalam dunia kerja. Komunikasi interpersonal meliputi saling bertatap wajah dengan orang lain untuk menyampaikan sesuatu tujuan ataupun informasi ataupun untuk mempengaruhi atau membujuk.
B.     Saran
Penyusun menyarankan kepada para pembaca agar member masukan kepada makalah penyusun ini demi kesempurnaan makalah ini.









DAFTAR PUSTAKA

Ø  R.Wayne Pace., dan Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ø  Rakhmat Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ø  Effendy Uchjana Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Ø  Saefullah Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Ø  Adhi Dharma Ferry. 2017. Dialektika Komunikasi Intrapersonal: Mengkaji Pesona Komunikasi Dengan Diri Sendiri. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. IAIN Surakarta.








[1] Adhi Dharma Ferry.  2017. Dialektika Komunikasi Intrapersonal: Mengkaji Pesona Komunikasi Dengan Diri Sendiri. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. IAIN Surakarta. hlm 26
[2] Uchjana Effendy Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. hlm 57-58
[3] Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm 48
[4] Ibid., hlm 50
[5] Ibid., hlm. 61-62
[6] Ibid., hlm. 66-67
[7] Op.cit. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. hlm 59-60
[8] Op.cit. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. hlm 61-62
[9] R. Wayne Pace dan Don F. Faules. 2006. Komunikasi organisasi strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm 202
[10] Op.cit Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. hlm 62-63

[11] Op.cit Psikologi Komunikasi. hlm 127-136
[12] Saefullah Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. hlm 57

Download file di sini

0 komentar:

Posting Komentar

Populer

[PSI B] SENSASI DAN PERSEPSI

BAB I                                                            PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Manusia pada hakekatnya adal...