INTRAPERSONAL
DAN INTERPERSONAL KOMUNIKASI
MAKALAH
Mata Kuliah Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu Nikmah Rachmawati, M. Si
Disusun Oleh:
Ilham Vidianto (1607016056)
Dela Ekasari (1607016057)
Ifani Riyandika (1607016064)
Alifia Fadila (1607016065)
PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan komunikasi intrapersonal dan interpersonal
merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di
larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi
dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan
suatu kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan
terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam
berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari
bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik
dan efektif yang harus dimiliki seorang manusia.
Agar komunikasi dapat berjalan lancer, maka
dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi (communication skill). Dan tidaklah
semua orang memiliki communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya
mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi
yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan
dalam berkomunikasi.
B.
Rumusan Masalah
:
1.
Intrapersonal komunikasi (diri sendiri)
-
Apa pengertian intrapersonal komunikasi ?
-
Apa elemen atau unsur yang melibatkan komunikasi
intrapersonal ?
-
Apa contoh komunikasi intrapersonal yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari?
2.
Interpersonal komunikasi (antar pribadi)
-
Apa pengertian interpersonal komunikasi ?
-
Apa keampuhan komunikasi antar pribadi ?
-
Apa jenis-jenis komunikasi antar pribadi ?
-
Faktor – faktor apa saja yang menumbuhkan hubungan interpersonal dalam
komunikasi interpersonal ?
-
Apa saja standar
etika komunikasi interpersonal menurut Condon dan Arnett?
C.
Tujuan :
1.
Intrapersonal komunikasi (diri sendiri )
-
Untuk mengetahui pengertian intrapersonal komunikasi.
-
Untuk mengetahui elemen atau unsur yang melibatkan
komunikasi intrapersonal.
-
Untuk mengetahui contoh komunikasi intrapersonal yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Interpersonal komunikasi ( antar pribadi )
-
Untuk mengetahui pengertian interpersonal komunikasi.
-
Untuk mengetahui keampuhan komunikasi antar pribadi.
-
Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi antar pribadi.
-
Untuk mengetahui Faktor – faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Intrapersonal komunikasi (diri sendiri )
1.
Pengertian intrapersonal komunikasi
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang
berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator
maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog
kepada dirinya sendiri. Dia bertanya kepada dirinya sendiri.
Manusia, dalam posisinya sebagai makhluk sosial tentu terlibat dengan sejumlah
aktivitas komunikasi yang bersifat dinamis. Baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat, manusia mau tidak mau harus menjadi bagian dari
kehidupan sosial budaya yang melingkupinya. Manusia dalam menjalankan aktivitasnya
sehari-hari, memiliki keunikan masing-masing terkait dengan cara mereka dalam
berkomunikasi. Salah satunya dalam kajian masih dipandang terlalu subjektif dan
tidak dapat diketahui kebenarannya oleh orang lain atau dinilai secara umum. [1]
Memang
tidak salah kalau komunikasi intrapribadi disebut melamun, tetapi jika melamun
bisa mengenai segala hal misalnya melamun jadi orang kaya dan sebagainya,
komunikasi intrapribadi berbicara dengan diri sendiri dan bertanya-jawab dengan
diri sendiri dalam rangka berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain ini
bisa satu orang, atau masyarakat keseluruhan. Jadi sebelum berkomunikasi dengan
orang lain, dengan lain perkataan sebelum melakukan komunikasi sosial seseorang
melakukan komunikasi intrapribadi dahulu. Menurut Ronald L. Applbaum, et.al
dalam bukunya “ Fundamental Concept in Human Communication “ (1973. 13)
mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai : “Komunikasi yang berlangsung
didalam diri kita ; ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan
kegiatan-kegiatan mengamati dan memberi makna ( intelektual dan emosional )
kepada lingkungan kita”. [2]
2. Elemen atau unsur
yang melibatkan komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur
atau elemen sebagai berikut :
a)
Sensasi
Tahap paling awal
dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” , artinya
alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Proses menangkap stimulus (pesan / informasi
verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca
indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.[3]
b)
Persepsi
Persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan. Sensasi adalah bagian dari
persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya
melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, memori (
Desiderato, 1976 : 129 )[4]
c)
Memori
Dalam komunikasi
intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi
(dengan menyediakan kerangka rujukan) maupun berfikir (yang akan kita uraikan
nanti). Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan
organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya
untuk membimbing perilakunya. “ Ini definisi dari Schlessinger dan Groves (1976
: 352). Setiap saat stimulus mengenai indera kita, setiap saat pula stimulus
itu direkam secara sadar atau tidak sadar. Secara singkat, memori melewati tiga
proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. [5]
d)
Berfikir
Proses keempat yang
memengaruhi penafsiran kita terhadap stimulus adalah berfikir. Dalam berfikir
kita melibatkan semua proses yang kita sebut dimuka : sensasi, persepsi, dan
memori. Berfikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil
keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving), dan
menghasilkan yang baru (creativity). Memahami realitas berarti menarik
kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas eksternal
dan internal. Sehingga dengan singkat, Anita Taylor et al. Mendefinisikan
berfikir sebagai proses penarikan kesimpulan (Taylor et al. 1997 : 55).[6]
3. Contoh
komunikasi intrapersonal sehari-hari
Ketika anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah
took, anda melihat ada banyak pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian
anda berfikir untuk memutuskan rasa seperti apa yang anda inginkan, apakah anda
ingin mencoba rasa baru atau membeli rasa favorit anda. Mampu berdialog dengan
diri sendiri, menunjukkan bahwa kita mampu mengenali dan memahami diri kita.
Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan
makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
B. Interpersonal komunikasi ( antarpribadi )
1. Pengertian interpersonal
komunikasi
Komunikasi antar
pribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal
Communication Book”. (Devito, 1989 : 4) sebagai : “Proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil
orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”.
Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antar pribadi dapat berlangsung
antara dua orang yang memang sedang berdua-duaan seperti suami istri yang
sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam suatu pertemuan, misalnya
antara penyaji makalah dengan salah seorang peserta suatu seminar.
Pentingnya situasi
komunikasi antarpribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara
dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan
terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini
berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara
bergantian.[7]
2. Keampuhan
komunikasi antar pribadi
Dibandingkan dengan
bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh
dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.
Karena komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka
(face-to-face). Oleh karena anda dengan komunikan anda itu saling bertatap
muka, maka terjadilah kontak pribadi (personal contact); pribadi anda menyentuh
pribadi komunikan anda. Ketika anda menyampaikan pesan anda, umpan balik berlangsung
seketika (immediate feedback);anda mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan
terhadap pesan yang anda lontarkan, ekspresi wajah anda, dan gaya bicara anda.
Apabila umpan baliknya positif, artinya tanggapan komunikan anda itu
menyenangkan anda, anda sudah tentu akan mempertahankan gaya komunikasi anda;
sebaliknya jika tanggapan komunikasi anda negatif, anda harus mengubah gaya
komunikasi anda sampai komunikasi anda berhasil.[8]
Hubungan paling intim yang kita
miliki dengan orang-orang lain dalam tingkat pribadi, antar teman, sesama
sebaya, biasanya disebut sebagai hubungan antarpersona. Teman terdekat kita
dalam sebuah organisasi, dalam pekerjaan, ditempat ibadat, atau di klub
cenderung lebih memperhatikan kita dari pada orang-orang lainnya. Dengan
merekalah kita memperoleh hubungan antarpersona yang paling memuaskan. Dengan
mereka kita beresonansi, bergetar, dan sesuai, menunjukkan bahwa kita
memperdulikan mereka.[9]
3. Jenis-jenis
komunikasi antar pribadi
Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklasifikasikan
menjadi dua jenis menurut sifatnya.
a)
Komunikasi diadik (dyadic communication)
Komunikasi diadik
adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang
seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi komunikan
yang menerima pesan. Oleh karena perilaku lomunikasinya dua orang, maka dialog
yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya
hanya kepada diri komunikan seorang itu.
b)
Komunikasi triadik (triadic communication)
Komunikasi triadik
adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni
seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika misalnya A yang menjadi
komunikator, maka ia pertama–tama menyampaikan kepada komunikan B, kemudian
kalau dijawab atau ditanggapi, beralih kepada komunikan C, juga secara
berdialogis.[10]
4.
Faktor – faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal
dalam komunikasi interpersonal :
a) Percaya (trust)
Di antara berbagai
faktor yang memengaruhi komunikasi interpersonal, faktor percaya adalah yang
paling penting. Sejak tahap yang pertama dalam hubungan interpersonal (tahap
perkenalan), sampai pada tahap kedua (tahap peneguhan), “percaya” menentukan
efektivitas komunikasi.
b)
Sikap suportif
Sikap suportif
adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap
defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Sudah jelas,
dengan sikap defensip komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensif
akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi
komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.
c) Sikap Terbuka
Sikap terbuka
mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan- paling penting-
saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.[11]
5. Standar
Etika Komunikasi Interpersonal Menurut Condon dan Arnett
a)
Kita terbuka
terhadap informasi yang merefleksikan perubahan konsepsi diri sendiri atau
orang lain.
b)
Aktualisasi diri
atau pemenuhan diri partisipan harus didukung jika semuanya memungkinkan.
c)
Kita harus
memperhitungkan emosi dan perasaan kita sendiri. [12]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi intrapersonal (diri
sendiri) adalah komunikasi yang terjadi dan timbul di dalam perasaan manusia
itu sendiri. Di mana individu itu sendiri yang menjadi komunikator dalam
mengirim pesan dan sekaligus menjadi komunikan sehingga menimbulkan umpan balik
dalam dirinya sendiri. Komunikasi intrapersonal meliputi kegiatan berpikir, berbicara
dalam hati sendiri, hubungan antara diri sendiri dan Tuhan, serta
pengekspresian tingkah laku manusia itu sendiri ketika sedang merasakan sesuatu
dalam dirinya.
Sedangkan komunikasi interpersonal
(antar pribadi) adalah komunikasi yang terjadi pada satu individu satu dengan
individu lainnya dimana individu satu berperan sebagai komunikan baik dalam
kehidupan bersosial maupun dalam dunia kerja. Komunikasi interpersonal meliputi
saling bertatap wajah dengan orang lain untuk menyampaikan sesuatu tujuan
ataupun informasi ataupun untuk mempengaruhi atau membujuk.
B. Saran
Penyusun menyarankan kepada para pembaca agar member
masukan kepada makalah penyusun ini demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø R.Wayne Pace., dan
Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ø Rakhmat
Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ø Effendy Uchjana Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Ø Saefullah Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya
dan Agama. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Ø Adhi Dharma Ferry. 2017. Dialektika Komunikasi Intrapersonal:
Mengkaji Pesona Komunikasi Dengan Diri Sendiri. Jurnal Dakwah dan Komunikasi.
IAIN Surakarta.
[1] Adhi
Dharma Ferry. 2017. Dialektika
Komunikasi Intrapersonal: Mengkaji Pesona Komunikasi Dengan Diri Sendiri.
Jurnal Dakwah dan Komunikasi. IAIN Surakarta. hlm 26
[2] Uchjana Effendy Onong. 2003. Ilmu,
Teori
dan Filsafat
Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. hlm
57-58
[9] R. Wayne
Pace dan Don F. Faules.
2006. Komunikasi organisasi strategi meningkatkan kinerja
perusahaan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. hlm 202
0 komentar:
Posting Komentar