Sabtu, 09 Desember 2017

[PSI A] MEMORI DAN BERPIKIR

MAKALAH
MEMORI DAN BERPIKIR

Mata Kuliah                : Psikologi Komunikasi
Dosen pengampu        :  Rachmawati, S.psi, M.si


Hasil gambar untuk logo uin walisongo fpk


Disusun Oleh:
1.      Mauzulina Athi’ul Khasanah        (1607016025)
2.      Sri Luluk Setiyowati                     (1607016035)
3.      Aji Prasetiyo                                 (1607016041)
4.      Fariz Aqil Zuam                            (1607016044)


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) WALISONGO SEMARANG
2017


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Psikologi berhubungan dengan proses mental dan perilaku manusia. Proses mental mengacu pada kognisi dan afeksi, sedangkan perilaku atau tindakan adalah apa saja yang dilakukan oleh manusia, termasuk dalam bentuk komunikasi
            Sebagaimana telah diterangkan pada pembahasan sebelumnya mengenai system komunikasi intrapersonal, bahwa untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.                                                                                                                     
Proses pengeloalaan informasi dalam komunikasi intrapersonal melalui beberapa tahapan yakni sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Tahapan-tahapan tersebut termasuk dalam proses kognisi yang terjadi dalam psikologi manusia. Proses didapatkannya suatu memori terjadi ketika proses sensasi dan pengolahannya menjadi suatu persepsi telah berlangsung di dalam otak manusia. Dalam komunikasi, memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi persepsi maupun cara berpikir. Dalam makalah ini, akan dijelaskan pula mengenai kepribadian manusia. Pembahasan kepribadian manusia disini menyangkut karakteristik dari tingkah laku seseorang dan erat kaitannya dengan proses komunikasi.
Konsep dalam proses komunikasi salah satunya ialah berpikir, berpikir terkait dengan aktivitas akal sebagai anugerah terbesar bagi manusia.


1.2  RumusanMasalah
1.      Apa saja jenis-jenis memori ?
2.      Bagaimana mekanisme memori ?
3.      Apakah berpikir itu ?
4.      Bagaimana proses orang berpikir ?
5.      Bagaimana memecahkan persoalan (Problem Solving) ?
6.      Bagaimana penarikan kesimpulan ?

BAB II
PEMBAHASAN

 2.1 A. MEMORI
            Menurut Schlessinger dan Groves (1976; 352), memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organism sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimuli mengenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara sadar atau tidak sadar.
            Kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan memori menurut John Griffith, ahli matematika “ menyebutkan angka 1011  (seratus triliun) bit. Menurut John von Neumann, ahli teori informasi, menghitungnya sampai 2.8 × 1020  (280 kuintilliun) bit. Sedangkan menurut Asimov menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun bit informasi.
            Secara singkat, memori melewati tiga proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan.
1)      Perekaman (Encoding)
Pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal.
2)      Penyimpanan (Storage)
Proses yang kedua, menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa dan dimana. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Ketika menyimpan secara aktif, maka kita menambahkan informasi tambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desas-desus menyebar lebih banyak dari volume yang asal) Sedangkan secara pasif terjadi tanpa penambahan.
3)      Pemanggilan (Retrieval)
Dalam kehidupan sehari-hari, mengingat kembali adalah menggunakan informasi yang disimpan (Mussen dan Rosenzweig, 1973 : 499 .

B.     Jenis jenis memori
1.      Pengingatan (recall) pengingatan adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2.       Pengenalan (recognition) agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta, lebih mudah mengenalinya kembali. Misalnya pilihan berganda (multiple-choice) dalam tes objektif menuntut pengenalan, bukan pengingatan.
3.      Belajar lagi (relearning) mempelajari yang sudah pernah dipelajari akan lebih cepat diterima oleh memori. Misalnya anak yang disuruh menghafal kutipan dengan membaca teks dengan menghafal kutipan yang didengar
4.      Redintegrasi (redintegration) Merekontruksi masa lalu dengan satu petunjuk memori  kecil. Petunjuk memori (memory cues) mungkin berupa bau, warna, dan tempat. Inilah yang menyebabkan anda tiba-tiba merasa sedih ketika mencium bau parfum Drakkar, karena mengingatkan anda pada pacar yang meninggalkan anda.[1]
Teknik peta konsep dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan memori rendah maupun yang memiliki aktivitas belajar rendah dalam membangun pengetahuannya. Sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi siswa terutama aspek kognitif serta membuat belajar lebih bermakna[2].
Sedangkan melatih ingatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu media yang dapat membantu untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan membuat sebuah catatan, sikap perilaku mencatat dapat digunakan untuk memprediksi sikap kemampuan memori seperti yang dikatakan dalam artikel (rahasia kebiasaan daya ingat kuat para jenius), penelitian dilakukan terhadap 29.500 individu yang memiliki daya tahan ingat kuat. Penelitian yang dilakukan oleh (Rostikawati, 2009) menyatakan salah satu usaha untuk meningkatkan daya ingat adalah dengan melakukan pencatatan pada saat mengikuti proses pembelajaran disekolah.[3]

C.MEKANISME MEMORI

1)      Teory Aus (Disuse Theory)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. William James, juga Benton J.Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorzize” ---makin sering mengingat makin jelek kemampuan mengingat (Hunt, 1982: 94).
2)      Teori Interferensi (Interference Theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Jika misalnya dalam kanvas itu terekam hukum relativitas dan segera setelah itu Anda mencoba merekam hukum medan gabungan , Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.
3)      Teori Pengolahan Informasi (Information Theory)
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory (STM, memori jangka pendek); lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memory jangka panjang).
Sensory storage lebih merupakan proses perseptual daripada memori. Ada dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Sensory storage menyebabkan kita melihat rangkaian gambar seperti bergerak, ketika kita menonton film. [4]

D. Pengertian Berpikir
      Berfikir adalah aktivitas mental, aktivitas kognitif yang berujud mengolah atau memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatanya khususnya dalam longtime memory.[5] Siswa mengaitkan pengertian ssatu ke pengrtian lain serta kemungkinan-kemungkinan yang ada sehingga mendapatkan pemecah masalahnya. Namun demikian pengertian tersebut bukanlah satu-satunya pengertian mengenai berpikir. Terdapat beberapa pendapat dari sudut pandang yang berbeda
a.   Behaviorisme dan fungsionalisme :
behaviorisme dan fungsionalisme memandang berfikir itu sebagai penguatan antara stimulus dan respon
 b.   Assosiasionis :
Assoisisionis memandang berpikir hanya sebagai asosiasi antara tanggapan atau bayangan satu dengan yang lainya yang saling kait mengait.
c.     Anita Taylor
       Berpikir pada dasarnya adalah proses memahami realita atau menarik kesimpulan. [6]
Salah satu sifat dari berfikir adalah goal directed yaitu berpikir tentang sesuatu, untuk memperoleh pemecahan masalah atau mendapatkan sesuatu yang baru. Berfikir juga dapat dipandang sebagai pemrosesan informasi dari stimulus yang ada, sampai pemecahan masalah atau goal state.

E.Proses Berpikir
            Simbol-simbol yang digunakan untuk berfikir pada umumnya berupa kata-kata atau bahasa, karena itu sering dikemukakan bahwa bahasa dan berfikir mempunyai kaitan yang erat Dengan bahasa manusia dapat menciptakan ratusan, ribuan simbol-simbol yang memungkinkan manusia dapat berppikir begitu sempurna apabila dibandingkan dengan makhluk lain. Sekalipun bahasa merupakan alat yang cukup ampuh dalam proses berfikir, sebab masih ada lagi yang dapat digunakan yaitu bayangan atau gambaran.
            Walaupun berpikir dapat menggunakan gambaran-gambaran atau bayangan-bayangan atau image, namun sebagaian terbesar dalam berpikir orang menggunakan bahasa atau verbal, yaitu berpikir dengan menggunakan simbol-simbol bahasa dengan segala ketentuan-ketentuanya. Karena bahasa merupakan alat yang penting dalam berpilkir, maka seing dikemukakan bila seseorang itu berpikir, orang itu bicara dengan dirinya sendiri.

F. Problem Solving
            Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik antara keadaan satu dengan yang lain dalam rangka untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dalam problem solving itu adalah directed, yang mencari pemecahan dan dipacu untuk mencapai pemecahan tersebut.
            Dalam pemecahan masalah terdapat perbedaan dalam langkah-langkah yang diambil dari individu satu dengan individu yang lain. Namun dalam masalah berpikir rang akan dapat menemukan sesuatu yang baru, yang sebelumnya mungkin belum dapat. Hal ini dapat dijumpai missalnya dalam diri seseorang menulis cerita, ataupun pada seseorang ilmuwan, ataupun pada bidang-bidang lain, ini yang berkaitan dengan berfikir kreatif. Dengan kreatif orang menciptakan sesuatu yang baru, timbulnya atau munculnya hal baru tersebut secara tiba-tiba.[7] Thomas Edison, sebagai pemikir kreatif dari Amerika Serikat pernah menyatakan bahwa kreativitas itu sendiri terdiri atas 1% inspirasi dan 99% usaha atau kerja keras untuk mewujudkan gagasan tersebut. Berpikir kritis akan melibatakan sebuah kreativitas dari seseorang. Kreativitas (creativity) adalah karakter seseorang yang mengacu kepada kemampuan berpikir sesuatu yang baru yang tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang tidak biasa pula. Adapun ciri orang kreatif adalah berpikir divergen (divergen thinking) yaitu menghasilkan banyak jawaban dari suatu pernyataan yang sama. Sedangkan sebaliknya adalah berpikir konvergen yaitu hanya menghasilkan satu jawaban dari sebuah pertanyaan.[8] Dapat disimpulkan bahwa orang yang berpikir kreatif memiliki beberapa ciri, sebagai berikut :
·         Pola berpikir divergen.
·         Berpikir fleksibel dan suka bermain dengan pikiran.
·         Memiliki motivasi internal.
·         Ada keinginan untuk menghadapi resiko.
·         Penilaian ojektif dari suatu karya.


Proses berpikir kreatif akan melibatkan tahapan-tahapan yang menggiringnya menuju kepada pemecahan yang efektif, yaitu :
v  Persiapan
v  Inkubasi
v  Pencerahan (insight)
v  Evaluasi
v  Elaborasi.
            Pengambilan keputusan akan dipenagruhi oleh faktor kognisi, motif, dan sikap. Dalam memecahkan masalah, biasanya kita berbuat sesuai dengan kebiasaan[9]. Ada lima tahap dalam proses memecahkan persoalan :
a. Terjadinya peristiwa tertentu yang merupakan masalah
b. Anda menggali untuk mengetahui cara-cara efektif
c. Anda mencoba untuk menggali kemungkinana pemecahan yang pernah diingat dan pernah didengar..
d. Anda memulai menggunakan lambang verbal atau grafis untuk memecahkan masalah.
e. terlintas dalam benak, pemecahan masalah.
           
G. Penarikan Kesimpulan
            Tujuan berfikir adalah mencari pemecahan masalah yang dihadapi. Berdasarkan data yang ada maka ditariklah kesimpulan sebagai pendapat yang akhir atas data atau pendapat-pendapat yang mendahului. Dalam penarikan kesimpulan orang dapat menempuh bermacam-macam cara yaitu ;
            a. Kesimpulan yang ditarik atas dasar analogi
Kesimpulan yang ditarik atas dasar adanya kesamaan dari suatu keadaan atau peristiwa dengan keadaan atau peristiwa yang lain dilihat dari jalanya berfikir.
            b. Kesimpulan yang ditarik atas dasar cara induktif
Kesimpulan yang ditarik secara induktif, yaitu kesimpulan yang dari peristiwa menuju ke hal yang khusus menuju ke hal yang bersifat umum.


            c. Kesimpulan yang ditarik atas dasar cara dekdutif
Kesimpulan yang ditarik atas dasar dari hal yang umum ke hal yang bersifat khusus atauperistiwa. Salah satu bentuk penarikan kesimpulan secara dekdutif ialah dengan silogisme. Penarikan kesimpulan yang tidak langsung, yaitu menggunakan perantara. Dalam silogisme yang dijadikan perantara adalah term tengah. Pendapat yang yang satu dibandingkan yang lain dengan perantara pendapat tengah.

























PENUTUP
3.3 KESIMPULAN
Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.”
 tiga proses memori diantaranya: perekaman (encoding) pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit saraf internal, kemudian penyimpanan (storage) yaitu menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Dan yang terakhir pemanggilan (retrieval) dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan.
Memori mempunyai peran besar dalam komunikasi intrapersonal yang mempengaruhi baik persepsi, maupun cara berpikir seseorang. Kepribadian yang terbentuk dalam diri seseorang mempengaruhi emosi, cara berpikir dan cara bergaulnya. Dengan memahami karakter/kepribadian dalam diri sendiri (komunikasi intrapersonal), komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain akan berjalan efektif.
Sedangkan berpikir ialah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang.
Berpikir realistic disebut juga nalar (reasoning ), yakni berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. 













3.4 KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah mengenai memory dan berpikir ini yang dapat pemakalah paparkan.. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini memeberikan manfaat bagi pembaca dan juga pemakalah khususnya.

























DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat,jalaludin. 2001. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suciati. 2015. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Toenas Setyo Joeli Indahwati, dkk. 2012. Penerapan model inquiry training melalui teknik peta konsep dan teknik puzzle ditinjau dari tingkat keberagaman aktivitas belajar dan kemampuan memori. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol 1, No 3, (hal 258-265). Diakses pada 04-10-2017.

Ida Ayu Gede Bintang Praba Dewi dan Komang Rahayu Indrawati. 2014. Perilaku Mencatat dan Kemampuan Memori pada Proses Belajar: Universitas Udayana.Vol.1, No. 2, 241-250. Diakses pada 04-10-2017.
.



[1] Jalaludin Rakhmat. Psikologi komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001).hlm 64
[2] Toenas Setyo Joeli Indahwati, dkk. Penerapan model inquiry training melalui teknik peta konsep dan teknik puzzle ditinjau dari tingkat keberagaman aktivitas belajar dan kemampuan memori. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol 1, No 3, 2012 (hal 258-265). Diakses pada 04-10-2017.

[3] Ida Ayu Gede Bintang Praba Dewi dan Komang Rahayu Indrawati. 2014. Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran : Universitas Udayana., Vol. 1, No. 2, 241-250. Diakses pada 04-10-2017.

[4] Jalaludin Rakhmat. Psikologi komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001).hlm 65-66
[5] . Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum.( Yogyakarta:Penerbit Andi, 2010). Hlm 194
[6] . Suciati. Psikologi Komunikasi. Buku Litera: jogjakarta (2015). Hlm .107
[7] Ibid. Hlm.199
[8] Opcit. Hlm. 117
[9] Opcit. Hlm. 108


Download file di sini

0 komentar:

Posting Komentar

Populer

[PSI B] SENSASI DAN PERSEPSI

BAB I                                                            PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Manusia pada hakekatnya adal...