“SENSASI DAN PERSEPSI ”
Disusun Guna Memenuhi:
Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu : Nikmah Rochmawati, M.Si
Disusun
oleh:
1.
Imam Raspati ( 1607016028 )
2.
Miftakhus Surur ( 1607016030
)
3.
Nida Monica Ulfa ( 1607016039 )
4.
Imma Aprillia R ( 1607016042 )
Psikologi 3A
Jurusan
Psikologi
Fakultas
Psikologi dan Kesehatan
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) WALISONGO SEMARANG
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sensasi
adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan
informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga
manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi
menjadi informasi.Sedangkan suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan
segera terhadap suatu obyek yang merupakan faktor internal serta eksternal
individu meliputi keberadaan objek, kejadian dan orang lain melalui pemberian
nilai terhadap objek tersebut termasuk kedalam persepsi. Sejumlah informasi
dari luar mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalahartikan.Mekanisme
penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan
persepsi.
Hubungan
sensasi dengan persepsi sudah jelas.Sensasi adalah bagian dari persepsi. Tetapi
didalam prosesnya sensasi dan presepsi berbeda, kalau sensas peneriamaan
stimulus lewat inderasedangkan persepsi yaitu menafsirkan stimulus yang telah
ada didalam otak.Kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama,
maka dalam mempersepsi dan memsesasikan sesuatu stimulus, hasil persepsi dan
sensasi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain.karena
persepsi dan sensasi bersifat individual.contohnya pada perbeadaan kapasitas
alat indera menyebabkan perbedaan dalam memilih pekerjaan atau jodoh,
mendengarkan musik, atau memutar radio. Yang lebih jelasnya, sensasi
mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sensasi dan persepsi
?
2. Apa sajakah Macam-macam dari sensasi dan
persepsi ?
3. Bagaimana proses terjadinya sensasi dan
persepsi ?
4. Apa sajakah Perbedaan dari sensasi dan persepsi ?
5. Bagaimana aplikasi sensasi dan persepsi ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sensasi
Sensasi
pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan
luar. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti pengindraan, yang menghubungkan organisasi
dengan lingkungannya. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek
kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti
temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat.sebuah sensasi
dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.
Benyamin
B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai “pengalaman
elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau
konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.
Apa
pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari
lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas
fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat
indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena
rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas ( Lefrancois, 1974, dalam rahmat, 1994
).
B. KONSEP DASAR SENSASI
Sensasi
memiliki 3 konsep dasar, yaitu : Stimuli, Tranduksi, dan Ambang.
Ø Stimuli
(rangsang) merupakan setiap aspek dari dunia luar yang secara langsung
berpengaruh pada prilaku/kesadaran manusia. Syarat stimuli agar dapat direspons
atau dipersepsi dan disadari oleh individu yang menjadi sasarannya adalah
stimuli harus cukup kekuatannya. Dengan demikian stimulus atau perangsang
tersebuat dapat diamati atau direspon oleh alat indera.
Ø Tranduksi
(tranduction) merupakan proses perubahan suatu bentuk energi ke dalam bentuk
energi yang lain. Tranduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan
informasi mengenai rangsangan melalui sistem syaraf ke otak. Ketika rangsangan
ini sampai ke otak, Informasi bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks
serebrum.
Ø Ambang
adalah batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi. Ambang
terbagi 2 yaitu :
1. Absolute
threshold (ambang batas absolute)
Ambang
batas absolute adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus.Setiap sistem
sensoris harus dapat mendeteksi tingkat energi yang berbeda.Energi ini dapat
berbentuk rangsangan cahaya, suara, kimia atau mekanis.Seberapa banyak
rangsangan yang di butuhkan agar dapat melihat, mendengar, mengecap, mencium
atau meraba sesuatu? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah
dengan menganggap adanya sebuah ambang batas absolut (absolute threshold), atau
jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi seseorang. Jika energi
sebuah rangsangan berada di bawah ambang batas absolut ini kita tidak dapat
mendeteksi rangsangan tersebut (Glasberg dan Moore, 2006).Sebagai contoh,
ambilah sebuah jam yang berdetak; letakkan diatas meja dan berjalanlah menjauh
sampai anda tidak dapat mendengarnya kembali. Setelah itu dekati kembali sampai
anda mendengar detak jam itu lagi. Tahan posisi anda dan perhatikan bahwa
kadang-kadang detak jam ini menghilang dan anda harus mendekat untuk mencapai
ambangnya; pada kesempatan lain mungkin saja detaknya terdengar keras dan anda
dapat mundur menjauh.
2. Difference threshold (ambang batas
perbedaan)
Ambang
batas perbedaan adalah perbedaan pada rangsangan yang diperlukan untuk
membedakan satu rangsangan dengan rangsangan yang lain. Ambang batas perbedaan
ini juga disebut sebagai ”just noticeable difference” atau perbedaan yang dapat
dilihat. Sebagai contoh, ketika musik dimainkan dengan pelan, anda akan dapat
menyadari ketika teman anda menaikkan volumenya bahkan pada jumlah yang kecil.
Akan tetapi pada saat ia menaikkan volume dengan jumlah yang sama ketika musik
dimainkan dengan keras, anda munkin tidak akan menyadarinya. Itu merupakan ambang perbedaan.Pada ambang
batas perbedaan ini kita juga mengenal sebuah hukum yaitu Hukum Weber (weber
law).
Ø Weber law
Weber’s
law adalah sebuah prinsip atau hukum yang mengatakan bahwa dua rangsangan harus
berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan jumlah yang konstan) dan dapat
dikatakan berbeda. Sebagai contoh, ketika saya meletakkan 1 lilin pada 50
lilin, maka itu tidak akan mempengaruhi cahaya lilin tersebut. Tetapi ketika
saya meletakkan 2 lilin pada 100 lilin maka akan ada perubahan pada cahaya
lilin tersebut, tetapi proporsinya tetap 1:50, hanya jumlahnya saja yang
berubah.
C.
Adaptasi sensori
Adaptasi
sensori merupakan dara otak menanggapi informasi yang tidak beribah dari indera
yaitu penciuman, pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perabaan. Perbedaannya
adalah pada habituasi,sensori reseptor pendengaran tetap merespon bunyi yang
ada tetapi otak tengah bawah tidak mengirim sinyal-sinyal tersebut kepada
cortex. Contoh : makanan yang kita makan awalnya mempunyai rasa tetapi karena
lama kelaaaaamaan dilakukan secara berulang maka makanan tersebut tidak lagi
mempunyai rasa. Sama seperti ketika mulai memakai kalung, pada awal pertama
kita memakai kalung maka kita dapat merasakannya tetapi lama kelamaan kita akan
menjadi biasa dan tidak merasakan bahwa kalung tersebut menggantung di leher
kita.
D . Jenis – Jenis Sensasi
Sensasi
berasal dari kata “sense” yang artinya penginderaan.Alat indera adalah organ
yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu.semua organisme
memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat
berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Alat indera yang kita kenal ada 5
macam , yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, peraba, pengecap, dan
pembau.
1. Indera penglihatan (mata)
Mata
adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah
terang atau gelap. Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk
menerjemahkan hasil penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk
energi yang kita ketahui sebagai radiasi elektromagnetik.
Ø Apa pengertian cahaya ?
Cahaya
adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata.Cahaya dapat
di lihat melalui mata.
Ø Bagaimana mata dapat bekerja?
Mata
kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda
itu. Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan
ke lensa mata kita melalui pupil. Nah, pada mata yang normal, lensa mata kita
akan memfokuskan bayangan benda supaya jatuh tepat pada bintik kuning.
Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan rangsangan cahaya tadi ke pusat syaraf
penglihatan kita di otak.
Keterangan
:
Kornea
Merupakan
bagian terluar dari bola mata kita yang tugasnya menerima cahaya dari sumber
cahaya. Korena mata itu terletak di bagian paling depan. Tidak berwarna atau
bening.Padahal seolah-olah, warna yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru,
dan sebagainya.Itu sebenarnya, bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris
yang letaknya ada di belakang kornea yang tembus karena kebeningan kornea mata
kita.
Pupil
Disebut
juga anak mata.Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata
kita, pasti melalui pupil.Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang
memusatkan bayangan ke retina.Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu
dikendalikan oleh otot. Kalau mata kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil
akan membesar. Kalau cahayanya semakin terang, pupil akan mengecil.
Retina
Adalah
bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang
disebut bintik kuning.
Ø Buta Warna
Buta
Warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis.Buta warna
juga sering disebut gangguan persepsi warna.Penderita buta warna kesulitan
membedakan nuansa warna atau buta terhadap warna tertentu.
Ø Apa penyebab buta warna?
Retina
mata memiliki hampir tujuh juta sel fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis
sel– sel batang dan sel kerucut– yang terkonsentrasi di bagian tengahnya yang
disebut makula.Sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, dan dapat menangkap
cahaya yang lemah seperti cahaya dari bintang di malam hari, tetapi sel itu
tidak dapat membedakan warna.Berkat sel batang kita dapat melihat hal-hal di
sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam nuansa hitam, abu-abu, dan
putih. Sel kerucut dapat melihat detail obyek lebih rinci dan membedakan warna
tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang. Kedua jenis sel tersebut
berfungsi saling melengkapi sehingga kita bisa memiliki penglihatan yang tajam,
rinci, dan beraneka warna.Buta warna juga dapat terjadi karena adanya kelainan
genetik. Bagaimana cara mengetahuinya ?yaitu dengan melakukan tes buta warna.
Buta
warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi,
dikromasi dan monokromasi.Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan
sensitifitas warna dari satu jenis ataulebih sel kerucut. Ada tiga macam
trikomasi yaitu:
1.
Protanomaliyang merupakan kelemahan warna merah,
2. Deuteromaliyaitu kelemahan warna hijau,
3. Tritanomali (low blue)yaitu kelemahan
warna biru.
Dikromasimerupakan
tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
1. Protanopia yaitu tidak adanya sel
kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merahdan perpaduannya berkurang,
2. Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut
yang peka terhadap hijau, dan
3. Tritanopia untuk warna biru.
Sedangkan
monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan
warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan
sedikt warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat
jarang
2. Indera pendengaran (telinga)
Telinga
merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan.Telinga terdiri dari tiga
bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam.Telinga
berfungsi untuk mendengar suara-suara yang ada disekitar kita.
Ø Apa itu suara?
Suara
adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui, gas
padat cair, atau, terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari
tingkat cukup kuat untuk didengarkan.
Ø Bagaimana proses mendengarkan suara?
Proses mendengar dimulai dengan adanya
gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga, dan seterusnya menggetarkan
membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan
kedalam telinga tengah melalui tulang – tulang pendengaran. Selanjutnya
getaran diteruskan kedalam telinga dalam melalui selaput jendela oval dan
menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.
Ø Sebagai Organ Keseimbangan
Selain
bagian pendengaran, bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang
keseimbangan atau equilibrium.Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis
semicircularis.Di dalam ductus itu terdapat endolymphe.Pada tiap-tiap pangkal
canalis semicurlaris itu membesar dan merupakan sebuah pentolan yang disebut
ampula membranaceus.Di dalam ampula membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan
yang terdiri dari serangkaian sel-sel berambut.Indera keseimbangan ini mengatur
keseimbangan kita ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan.
Indera
peraba (kulit)
Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita
lapisan terluar tubuh manusia.Kulit membungkus tubuh kita.Pada saat kulit
terkelupas, rasa perih menyengat.Hal
itu menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan
perlindungan bagi jaringan jaringan di bawahnya.Pada kulit terdapat ujung-ujung
saraf sensorik sebagai reseptor khusus untuk sentuhan tekanan, temperature
serta rasa sakit.Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada
juga yang terletak pada lapisan epidermis.Kepekaan peraba pada manusia sangat
besar, terutama di ujung jari dan bibir.
Kulit
memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Monoreseptor, yang berkaitan dengan indera
peraba, tekanan gerakan, kinestesi.
2. Thermoreseptor, berada di bawah kulit,
berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin.
3. Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme
proyektif bagi kulit.
4. Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa asam
basah dan garam.
indera
penciuman (hidung)
Hidung
merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat
kimiayang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang
dilengkapi dengan sel-sel pembau.Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut
halus (silia olfaktori) di ujungnya dandiliputi oleh selaput lendir yang
berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.Epithellium olfactorypada bagian meial
rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.
Cara
kerja alat penciuman pada manusia
Indera
penciuman mendeteksi adanya molekul-molekul diudara. Di dalam rongga hidung
terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul
bau, karena pada organ ini ada organ yang berperan sebagai pendeteksi bau(smell
receptors). Reseptor ini jumlahnya sekitar 10 juta.Ketika partikel bau
tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke olfactory melalui saraf
olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal keotak dan kemudian di proses
oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya
bau sate padangatau menyengat nya bau selokan.
5
. Indera pengecap (lidah)
Lidah
merupakan reseptor yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai
reseptor khusus yang berhubungan rangsangan kimia.Lidah merupakan organ yanh
tersusun dari otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya
,yaitu rasa manis , asin, asam dan pahit.
Struktur lidah
Lidah
dalah kumpulan tot rangkapada bagian lantai ulut ang dapat membantu encernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera engecap yang
banyak memiliki struktur unas pengecap.Lidah juga turut membantu dalam indakan
bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
E.Pengertian
Persepsi
Secara
etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa
Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
Persepsi
dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu;
sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf
(1991:108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Bagi
Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan
pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek, persepsi dapat dirumuskan
sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil
yang fisik.
Persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut
proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.
Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan
proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.
Definisi
lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah membedakan, mengelompokkan, dan
memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses
pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi
(penafsiran) berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek.
Pareek
memberikan definisi yang lebih luas, yaitu persepsi dapat didefinisikan sebagai
proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan
memberikan reaksi kepada rangsangan pencaindra atau data.
Dalam
persepsi stimulus dapat dating dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri
individu sendiri.Namun demikian sebagian terbesar stimulus datang dari luar
individu yang bersangkutan.Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat
indera yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat
indera penglihatan.Karena itulah banyak penelitian mengenai persepsi adalah
persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.
F.
JENIS PERSEPSI
Ø
Perseption Visual (Persepsi Visual)
Suatu
proses melihat dimana pengalaman-pengalaman individu dihubungkan dengan benda
yang sedang dilihat. Masalah utama dalam persepsi visual adalah bahwa apa yang
orang lihat adalah bukan hanya terjemahan rangsangan retina (yaitu, gambar pada
retina). Jadi orang yang tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk
menjelaskan apa visual yang pengolahan lakukan untuk membuat apa yang
benar-benar melihat.
•Ada
berbagai cara menyusun stimuli yang dikenal dengan hukum Gestalt, artinya keseluruhan atau konfigurasi.
•
Ide dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg paling
sederhana yg memiliki arti. Prinsip utamanya adalah :
1)
Wujud dan latar ( Figure and Ground)
Obyek-obyek
yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal
lainnya sebagai latar (ground).
2)
Kedekatan (Proximity) Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat
cenderung dianggap atau dipersepsikan sebagai suatu totalitas atau kelompok.
3)
Ketertutupan ( Closure ) Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan
totalitas tersendiri.
4)
Kesamaan (Similarity) Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita
persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.
5)
Kesinambungan (Continuity) Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas
pada obyek-obyek yang ada.
Depth
Perception (Persepsi Kedalaman)
Depth
Perception adalah kemampuan memersepsi objek secara tiga dimensi,sedangkan
gambar yang ada di retina kita berbentuk dua dimensi. Lihatlah sekitar kita.
Kita tidak melihat sekitar kita sebagai sesuatu yang datar,tetapi kita melihat
sebagian objek lebih jauh dan lebih dekat,bahkan ada objek yang saling tumpang
tindih. Pemandangan dan objek yang kita lihat itu memiliki kedalaman.Bagaimana
kita melihatnya? Untuk melihatnya kita menggunakan dua macam informasi,yaitu:
1. Monocular cues (Isyarat monokular)
Monocular
cues atau isyarat monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada gambar
dari satu mata,baik kiri maupun kanan. Isyarat ini sangat kuat dalam situasi
normal dan dapat memberikan kesan kedalaman yang sangat kuat.
2. Binocular cues (Isyarat binocular)
Binocular
cues atau isyarat binocular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada
kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan cara kedua mata bekerja
sama. Gambar yang dihasilkan sedikit berbeda karena kedua mata berada pada
posisi yang berbeda. Contoh, cobalah kita mengangkat tangan sekitar 10 inci
dari mata kita, secara bergantian tutup mata anda secara bergantian kiri dan
kanan,dan biarkan hanya ada satu mata saja yang terbuka, gambar tangan kita
akan terlihat bergerak maju mundur karena gambar mata kita berada pada tempat
yang sedikit berbeda pada retina kiri dan kanan.
E.ILUSI
Konstansi persepsi memungkinkan kita untuk membuat dunia
yang kita lihat menjadi masuk akal.namun terkadang kita dapat terperdaya oleh
karena ilusi persepsi.Ilusi adalah kesalahan sistematis yang memberikan kita
sedikit gambaran mengenai strategi yang digunakan oleh otak. Ilusi
visual terjadi ketika strategi-strategi yang biasanya menghasilkan persepsi
yang akurat diterapkan secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai,namun
ilusi bukan sesuatu yang abnormal.
Ø Ilusi Optis
Ilusi
optis adalah ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia.
Ø Ilusi Ilusi Muller-lyer
Terjadi
karena otak salah mengartikan informasi sensorik.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kami
menyimpulkan bahwa Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri
individu dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu
sensasi, kemudian diikuti dengan proses persepsi sampai proses penyimpanan dan
penggunaan kembali informasi tersebut, Jadi persepsi adalah proses memberi
makna pada sensasi. Dengan melakukan persepsi manusia memperoleh pengetahuan
baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi Jika sensasi adalah proses
kerja idera kita maka persepsi adalah cara kita memproses data inderawi tadi menjadi informasi agar
dapat kita artikan
Proses
penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus
melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga
sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat
pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus
dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri individu
sendiri.Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang
bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri
individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta
dapat dikemukakan karena perasaan, sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu
proses menagkapnya stimuli.
Sensasi
merupakan pendeteksi energy fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh
benda-benda fisik, sel-sel tubuh yang melakuakan penderteksi ini, organ
inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit dan jaringan tubuh ) proses
penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara, warna, bentuk dan elemen
kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat menyentuh dalam arti
sesungguhnya dunia nyata.Tapi untuk membuat dunia yang mendera indera kita
menjadi sesuatu yang masuk akal.
Proses sensasi dan presepsi itu berbeda.
Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat
indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada didalam
otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, interpretasinya
berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan, hipotesis, dan
prasangka-prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya: Ilusi.
B. SARAN
Diharapkan
agar para Mahasiswa mampu dan mengerti tentang jenis-jenis dari sensasi dan
persepsi serta bagaimana proses terjadinya. Agar kita semua bisa lebih
berhati-hati didalam menyingkapi sesuatu yang ada di sekitar kita. Karena pola
sensasi dan persepsi itu kadang terjadi tanpa kita sadari, itu semua terjadi
dari proses apa yang kita lihat dan kita fikirkan. Sesasi dan persepsi itu
datangnya dari rangsangan stimulus yang ada didalam diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Absolute
Threshold."(2001). (2001).Gale Encyclopedia of Psychology. Gale
Encyclopedia of Psychology
Fundamentals
of Sensation and Perception , Michael Levine. Dasar-dasar Sensasi dan Persepsi,
Michael Levine.Oxford University Press (3rd Edition).Oxford University Press
(3rd Edition).London, 2000.London, 2000.
King,Laura.2010.Psikologi
Umum:Sebuah Pandangan Apresiatif.Jakarta:Salemba Humanika
Wade,
Carole.2008.PSIKOLOGI.9th edition.Jakarta.Penerbit Erlangga
Download file di sini
0 komentar:
Posting Komentar